6 Kelebihan Karakter Dono Warkop Berdasarkan Biografinya

Warkop DKI (Dono, Kasino, dan Indro) merupakan ikon realitas masyarakat yang natural atau apa adanya sekaligus menjadi ciri khas kehidupan masyarakat Indonesia yang membumi. Mungkin banyak diantara jutaan penggemar mereka yang tidak mengoleksi cindra mata langsung dari sang tokoh atau tidak memiliki tanda tangan dari salah satunya, tapi dalam ingatannya masih tersimpan dan tak lupa terhadap film kocak serta melegenda karya Warkop DKI yang pernah dipersembahkan untuk penduduk Indonesia.

Keakraban personel Warkop DKI bukan hanya dijumpai dalam karya-karya di filmnya, namun juga pada kehidupan real tokoh-tokohnya. Film-filmnya yang dulu sering syuting di Kayu Putih, Pulo Nangka, lapangan Veldrome, dan lapangan bekas Arion Plaza, juga menjadi kawasan tempat keluarga sang tokoh menetap dengan lokasi yang berdekatan.

Dono, Tokoh Berpengaruh dalam Kejayaan Warkop DKI

Salah satu tokoh yang berpengaruh besar terhadap perkembangan dan kejayaan Warkop DKI adalah Wahyu Sardono atau akrab disebut dengan Dono. Beliau merupakan Sarjana Sosiologi lulusan Fisip UI angkatan 1971 dan menikah dengan Titi Kusumawardani (Didit). Pernah menjadi Asisten Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia meskipun tidak lama karena kesibukannya shooting film bersama Kasino, Indro dan Nanu Mulyono.

Sumber Foto: Amphie Yuurisman (Indonesia Tempo Doeloe)

Guna mengetahui lebih jauh mengenai profil Dono Warkop, silahkan simak biodatanya di bawah ini:

HTML Tabel

Profil Dono Warkop

Nama Dono
Nama lengkap Wahjoe Sardono
Panggilan intim Dono
Tempat, tanggal lahir Solo, 30 September 1957
Agama Islam
Tinggi, berat badan 167 cm, 64 Kg
Pendidikan Lulus Fisip UI
Hobby Motret
Warna kesayangan Putih
Makanan, minuman kesukaan Semuanya, asal bukan keju
Penyanyi favorit Penyanyi-penyanyi Rock
Bintang film favorit Yenny Rachman
Seniman lain yang dikagumi Kasino dan Indro
Tokoh yang dikagumi Bung Karno
Jenis film yang dikagumi Komedi dan Perang
Jenis musik yang disukai Rock
Tipe pria/wanita idaman Yang Mandiri
Cita-cita di hari tua Jadi orang kaya (Kalau Bisa)
Semboyan hidup Cepat, Sedikit Jujur, dan Tercapai
Alamat Jl. Tambra Raya 18 Jakarta 13200

Jujur saja, meskipun tidak tahu penyebabnya, saya kurang suka dengan film-film Warkop DKI. Namun karena film ini familiar ditonton bersama, baik melalui layar tancap (hiburan orang yang hajatan) maupun diputar oleh stasiun televisi saat liburan, akhirnya saya penasaran untuk mencari tahu sosok tokoh yang bermain karakter di dalamnya.

Berbagai literatur, baik media massa maupun internet, saya jadikan bahan pertimbangan dan rujukan untuk mempelajari kehidupan tokoh-tokoh Warkop DKI. Dari upaya membandingkan materi yang didapat melalui berbagai media dan berdasarkan kemampuan analisa saya, maka hasil yang didapat adalah keputusan untuk menulis enam karakter Dono Warkop DKI, yaitu sebagai berikut:

1. Dono Berwajah Lugu Namun Berotak Cerdas

Berbeda dengan era sekarang, pada jaman Om Dono sekolah bisa lulus SMA saja sudah hebat. Sebab, pada masa tersebut perbandingannya adalah dari 100 peserta ujian negara paling yang lulus 3 orang. Silahkan bandingkan dengan kondisi sekarang yang semua peserta didiknya di(paksa)luluskan. Ditengah-tengah sulitnya mencapai tahap kelulusan sekolah, beliau mampu menjadi salah satu dari yang terbaik di negeri.

Alumni SMA Negeri 3 atau Smaga Solo ini juga pernah menjabat ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) serta menjadi yang pertama dari anak IPS. Ini merupakan cerita dari Etty Djody istri seniman Setiawan Djody yang juga menjadi teman SMA beliau.

2. Dono Bukan Yang Tertua Di Warkop DKI Namun Berkesan Paling Dewasa

Om Dono, dalam setiap film Warkop DKI selalu di-bully, bahkan sempat berakibat sampai 'pisah ranjang' dengan Om Kasino yang lebih tua. Namun demikian, Om Dono tetap dapat mengambil perannya kembali dalam Warkop DKI dengan formasi yang sama. Mungkin, kalau penulis yang berada di posisi tersebut, sudah resend dari Warkop DKI dan mendirikan group baru. Ini merupakan salah satu bukti bahwa Om Dono merupakan sosok yang legowo dan besar hati.

Hal lain yang bisa kita jumpai mengenai karakter kedewasaannya adalah dilihat dari nama group itu sendiri. Coba saja kita cermati lebih dalam urutan pamornya, meskipun bukan pemilik umur tertua diantara Om Kasino dan Om Indro, Om Dono senantiasa ditempatkan pada awal profil Warkop DKI. Kalau tidak, mungkin seharusnya namanya bukan DKI, melainkan KDI.

3. Dono Sosok Yang Humoris Bersikap Jujur dan Realistis

Coba kita amati pada semboyan hidup dalam biodata Om Dono, yang tertera adalah tulisan "Cepat, Sedikit Jujur dan Tercapai". Simpel, tapi menimbulkan banyak pertanyaan dan bahkan mungkin kontra, terutama pada bagian kata 'sedikit jujur'. Apakah ini berarti lebih banyak berbohong...?

Tidak juga... Sedikit jujur, bukan berarti banyak bohong. Kita interpretasikan 'sedikit jujur' sebagai tindakan preventif agar tidak mudah dijadikan sebagai korban perilaku orang lain. 'Sedikit jujur' juga bisa kita artikan sebagai karakter yang tidak munafik, yaitu mengakui sifat alami manusia yang memiliki kecenderungan untuk menutupi diri.

Coba saja kalau berani, dijaman sekarang anda berperilaku jujur sepenuhnya, makan anda akan mengalami tiga hal:

  1. Anda akan lebih mudah hancur ataupun dihancurkan oleh rival (pesaing) yang dengan mudah mengetahui kelemahan anda.
  2. Anda justru akan dijadikan alat (diperalat) oleh orang lain untuk mencapai tujuan. Setelah tercapai, anda akan dibuang.
  3. Anda akan sulit dipercaya oleh orang lain. Karena jaman sekarang sulit sekali menemukan orang yang jujur. Justru kemungkinan besarnya Anda kan dituduh melakukan rekayasa karena dianggap tidak realistik. He...66X.

Saya juga mau mengakui, biar tidak dikatakan munafik, bahwa saya setuju dengan prinsip Om Dono. Bahkan kalau saya mungkin lebih ekstrim lagi, yaitu lebih banyak bohong daripada jujurnya.

4. Dono Seorang Aktivis dan Tokoh Reformis

Mungkin tidak banyak orang tahu bahwa Om Dono merupakan aktivis politik yang ikut menyusun lahirnya Reformasi 1998. Beliau juga berpartisipasi dalam menyiapkan terms of reference untuk seminar-seminar, mengatur kunjungan ke DPR, hingga menyiasati demonstrasi mahasiswa.

Dalam buku 'Warkop Main-Main Jadi Bukan Main' karya Rudy Badil dan Indro Warkop, dituliskan dalam Kata Pengantar oleh Budiarto Shambazy, menceritakan tentang aksi Om Dono. Di saat ribuan mahasiswa masuk ke dalam kampus Universitas Katolik Atmajaya yang berada Semanggi Jakarta, Om Dono justru dengan gagah berani mencoba melawan tentara, bahkan 'menyerang' pasukan hijau itu menggunakan selang hydrant.

Bermodal wajah melas tapi kocak serta barisan giginya yang 'maju tak gentar, Om Dono juga mengarahkan selang hydrant ke barisan aparat keamanan yang berada di jalur kanan jalan Jend. Sudirman. Sebagian prajurit yang melihat ulah Om Dono hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.

Moment inilah yang melatarbelakangi Om Dono dinobatkan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sebagai penyemprot utama selang raksasa.

5. Dono Seorang Akademisi Sekaligus Jurnalis

Selain dikenal sebagai pelawak dengan gaya humor satire, Om Dono juga pernah berprofesi sebagai wartawan salah satu koran di Solo dan bekerja pada bagian redaksi surat kabar. Beberapa diantaranya adalah Tribun dan Salemba dengan posisi utama sebagai karikaturis. Meski kedua media cetak itu berhenti terbit pada tahun 1974, namun setidaknya telah menjadi saksi bagi Om Dono terjun di dunia jurnalistik. Keterlibatannya di dunia entertainment sekaligus jurnalis, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya tulisan-tulisan biografi mengenai dirinya.

Bukan hanya itu, beliau juga merupakan staf pengajar salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Setelah sempat menjadi Asisten Dosen namun terhenti karena kesibukannya, Om Dono mendapat kesempatan menjadi tenaga pendidik sebagai Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Mungkin ini jalan bagi beliau untuk memberikan dedikasinya kepada pendidikan di Indonesia sebagai wujud karakter berbagi ilmu.

6. Dono Merupakan Seniman Sekaligus Pecinta Musik Rock

Bukan hanya tertulis di profilnya saja, faktanya membuktikan bahwa alumni mahasiswa sekaligus  anggota Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI),  pernah meliput tour dan show-nya Dokken di Budokan Hall Jepang untuk majalah musik pada tahun 80-an. Selain itu, beliau juga pernah hadir untuk menyaksikan konser Yngwie Malmsteen di Solo.

Kalau ini merupakan pendapat subjektif penulis, bahwa pecinta musik rock rata-rata merupakan orang yang berkomitmen, idealis, perfeksionis, misterius. Data pendukung bisa kita cermati dalam gaya tulisan tangannya yang bagus (simak foto) yang menunjukan eksistensi prinsip penuh ketegasan pada tujuan hidupnya. Lihat saja hasilnya, cita-cita di hari tuanya menjadi orang kaya tercapai seperti pada semboyannya.

Ada yang bilang, dalam bahasa Jawa, nama Dono berarti sama dengan 'dana' yang berarti anggaran keuangan. Sedangkan dalam bahasa Jepang, 'Dono' artinya tuan/majikan. Di akhir hayatnya, Om Dono yang dulu pernah menjadi Penyiar Radio Prambors (1974 - 1980) telah berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi orang kaya.

Riwayat Pendidikan Dono Warkop dan Anak-Anaknya

Om Dono sendiri menempuh pendidikan formalnya di SD-SMP Negeri 1 Kebon Dalem, SMA Negeri 3 Surakarta, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Jurusan Sosiologi senantiasa tampak ceria. Seakan-akan menegaskan slogan dalam setiap filmnya yang senantiasa mengajak penontonnya untuk: "Tertawalah sebelum Tertawa itu dilarang.."

Dalam hal mendidik tiga anaknya, Om Dono juga berhasil membawa mereka keluar dari ekspektasi perkiraan banyak orang. Anak pertamanya, Andika Aria Sena telah berhasil menyelesaikan S1 Brodcasting di Universitas Indonesia. Anak keduanya, Damar Canggih Wicaksono berprestasi menjadi lulusan S1 Teknik Nuklir Universitas Gajah Mada dan melanjutkan S2 serta S3 nya di Swiss. Anak ketiganya Satrio Sarwo Trengginas telah berhasil menyelesaikan studi S1 Sastra Belanda di Universitas Indonesia.

Dono, tokoh pelawak dengan sejuta karakter yang dapat kita jadikan inspirasi... Semoga bermanfaat.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "6 Kelebihan Karakter Dono Warkop Berdasarkan Biografinya"

Posting Komentar

Silahkan menulis komentar untuk kebaikan anda, saya, dan orang lain...