Komukote

Komukote - Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Tegal Diisi dan dimeriahkan oleh artis-artis lokal dan luar kota. Meski dikategorikan artis lokal, namun kualitas Rasa-Rasta tidak diragukan lagi. Nama yang mudah diingat membuat warga musik Kota Slawi, Tegal, Pemalang, dan Brebes familier dengan Rasa Rasta. Band yang dimotori oleh Sapto (Bothyold) dan Heru (Gembel) juga menjadi pelopor band Reggae Slawi dan sekitarnya.

Pada kesempatan ini admin bergabung bersama mereka menyambut kemeriahan HUT Kabupaten Tegal yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2010. Difasilitasi Ragil Management Rasa Rasta tampil membawakan beberapa lagu reggae populer baik dalam negeri maupun mancanegara, diantaranya: Bebas Merdeka, Pesta Pantai, Burning With My Fire, Santeria, Get Up Stand Up, dan lain-lain.

Berlokasi di depan Monumen GBN Procot di sekitar Masjid Agung Kota Slawi dengan suasana malam yang meriah Rasa Rasta tampil sebelum clossing. Di depan ribuan penonton pesonel Rasa Rasta perform atraktif dan mampu mengajak audiens terbuai dalam alunan musik Reggae. Meski beberapa kali terjadi keributan, namun perform Rasa Rasta di malam perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Tegal Ke-409 tetap berjalan lancar dan meriah.

Sempat mengeluarkan air mata saat melihat diantara lautan manusia yang bergerak, banyak ABG usia sekolah membawa bendera dan alat musik untuk diayunkan. Bahkan, ada balita yang menurut saya belum layak berada diantara mereka, namun justru digendong di atas pundak orang yang lebih dewasa.

Bisa dilihat dengan jelas suasananya dari atas panggung dan menggugah sensitivitas rasaku untuk bergumam di dalam hati, "seharusnya, saat ini mereka tidak ada di sini". Namun apalah daya seorang entertainer yang hanya bertugas menjadi penghibur melalui musik. Saya tak tahu bagaimana cara menyampaikan kepada mereka, bahkan saya sendiri justru sering larut dalam performa ketika sudah di atas panggung.

Sadar dengan posisiku yang berada di zona hiburan dikelilingi para pencari kenikmatan, maka aku tak harus menjadi mereka. Bahkan merekalah yang harus mengikuti saya. Hal inilah yang menjadi awal bagi admin untuk berkomitmen:

Jika kelak berkeluarga dan mempunyai anak, tidak akan membiarkan mereka (istri dan anak-anakku) mengetahui sepenuhnya tentang diri dan kehidupanku. Hingga saatnya mereka dengan sendirinya atau menurut pendapat objektif ku telah siap dan bisa menanggapi positif duniaku. Sebab, mereka didesain bukan untuk menjadi diriku.

Bagi saya pribadi, momen ini memiliki nilai dan sejarah pendewasaan karakter. Persepsi positifnya, saya bersama kawan-kawan Rasa Rasta bisa memberikan dedikasi bagi Kabupaten Tegal dan menjadi bagian dari partisipasi aktif dalam memperkenalkan variasi dalam seni musik. Berikut ini video perform kami koleksi dokumentasi milik akun Resmi Rasa Rasta:

Acara yang digelar dengan menutup jalan utama ini merupakan puncak perayaan dan diakhiri penampilan dari Bupati Agus Riyanto bersama band dari Purwokerto serta ditutup dengan kerlap-kerlip dentuman kembang api. Bravo Musik Kabupaten Tegal...