Derita Player Orgen yang Tak Punya Orgen

Saya dipercaya untuk memegang Yamaha PSR S700 milik Sanggar Model (Sanggar MTs Negeri Babakan) di tempat saya mengajar. Suatu hari saya meminta ijin kepada pengelola Sanggar Model untuk membawanya pulang ke rumah dalam rangka persiapan mengiringi Paduan Suara yang akan tampil di Masjid Agung Kabupaten Tegal sebagai pembuka acara Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) 2013.


Saya membawa keyboard tersebut menggunakan motor matik dan diletakkan di bagian depan melalui Jalan Lingkar Kota Slawi yang pada saat itu kondisinya kurang baik. Sampai di rumah saya nyalakan, ternyata layarnya biru tanpa tampilan tulisan apapun. Karna panik dan besok harus perform, saya hanya membawanya di tukang servis elektronik biasa.

Sampai di tempat servis elektronik keyboard dicoba menggunakan stabilizer, namun tetap tidak ada tampilannya. Kata tukang servisnya elekteronik tersebut, saya disuruh mukul bagian depan dekat layarnya. Awalnya saya agak ragu, tapi tetap saya lakukan dengan pelan. Hasilnya, terlihat layar mulai berkedip... Tukang servis elektronik itupun menyuruh saya untuk melakukannya lagi dan lebih keras. Sayapun melakukannya dan berhasil menampilkan kembali layar keyboard dengan normal.

Hatipun mulai lega dengan kondisi keyboard yang memberikan harapan dan semangat lagi. Tukang Servis (kebetulan masih saudara) tersebut menyarankan untuk membuka Yamaha PSR S700 agar bisa mendiagnosa penyebabnya. Namun, saya menolak dengan alasan akan digunakan untuk latihan persiapan mengiringi Paduan Suara (walaupun sebenarnya karna khawatir akan menambah kerusakan).

Alhamdulillah... Keyboard Yamaha PSR S700 masih bisa digunakan untuk mengiringi acara FASI 2013 yang diadakan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal. Bahkan hingga sekarang saya masih bersyukur karena bisa mengembalikan keyboard tersebut dengan kondisi seperti semula dan normal hingga postingan ini dipublikasikan.

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Derita Player Orgen yang Tak Punya Orgen"

  1. Maintenan tu yg g bagus.
    Terutama bagi player yg punya sendiri pirantinya.
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali...
      Merawat piranti agar pirantinya awet dan bisa senantiasa maksimal performanya.

      Hapus

Silahkan menulis komentar untuk kebaikan anda, saya, dan orang lain...